Para
ibu muslimah yang semoga dirahmati oleh Allah, mendidik anak adalah salah satu
tugas mulia seorang ibu. Ketika kita berusaha untuk mendidik anak kita sebaik
mungkin dan dengan mengharapkan ridha Allah, maka usaha kita tersebut dapat
berbuah pahala. Bagaimana tidak, bukankah membina anak agar menjadi generasi
yang sholih dan sholihah adalah salah satu bentuk jihadnya para ibu?
Salah
satu bentuk pengajaran kepada si kecil adalah mengajarinya tentang adab dan
akhlak mulia dalam Islam. Karena bagaimanapun, seorang ibu memiliki peran yang
sangat besar dalam pembentukan pribadi anak. Jika sang ibu berakhlak baik maka
si kecil pun akan meniru ibunya karena biasanya waktu anak lebih banyak bersama
ibunya. Diantara adab yang semestinya kita ajarkan kepada si kecil adalah adab
ketika minum.
Inilah Adab Minum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Aktivitas
minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Sehingga hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan pengajaran
bagi anak-anak kita dan melatihnya agar terbiasa minum sesuai dengan tauladan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beberapa adab minum yang dicontohkan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam antara lain:
·
Meniatkan
minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala.Segala perkara
yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah.
Wahai ibu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat
beribadah kepada Allah. Dan janganlah lupa memberitahukan anak tentang hal ini.
·
Memulai
minum dengan membaca basmallah.Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan
basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca
‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah
cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.
Dari Amr bin Abi Salamah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau
hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)
Dalam silsilah hadits shahihah,
1/611 Syaikh al-Albani mengatakan, “Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan
Imam Bukhari dan Imam Muslim)Wahai ibu, jangan lupa untuk mengingatkan
anak-anak kita untuk membaca ‘bismillah’ ketika hendak minum, agar setan tidak
ikut serta menikmati makanan dan minuman yang sedang kita konsumsi.
·
Minum
dengan tangan kanan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika
salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan.
Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya
setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR.
Muslim)Ajarkanlah pada si kecil untuk selalu menggunakan tangan kanan ketika
makan dan minum. Seringkali si kecil lupa meskipun telah kita ajari, apalagi
ketika menyantap makanan ringan (snack) bersama teman mainnya. Nah, saat kita
melihatnya, ingatkanlah ia. Janganlah bosan dan merasa jemu untuk mengingatkan
anak kita. Insyaa Allah jika kita melakukannya dengan ikhlas mengharap ridha
Allah, Allah akan mengganti usaha kita tersebut dengan pahala.
·
Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk
adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa
hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.”
(HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah
air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini
dishahihkan oleh Al-Albani).Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan,
“Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena
dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak
enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke
dalamnya dan hal-hal semacam itu.
Dalam Zaadul Maad IV/325 Imam
Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu
menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini
bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup
tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang
yang meniup itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas
dalam wadah air minum dan meniupinya.
·
Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak
tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih
nikmat.”
Anas mengatakan, “Oleh karena itu
ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim
no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah
bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut
terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang
terlarang sebagaimana penjelasan di atas.
·
Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dari
Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung dari mulut
qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.”
(HR Bukhari no. 5627).
Menurut sebagian ulama minum
langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama
mengatakan hukumnya makruh. Ketahuilah wahai para ibu muslimah, yang sesuai
dengan adab islami adalah menuangkan air tersebut ke dalam gelas kemudian baru meminumnya.Dari
Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang
digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus
mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan
oleh Al-Albani)
Hadits ini menunjukkan bolehnya
minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang
melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, “Hadits yang menunjukkan
bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.”
Mengompromikan dua jenis hadits yang nampak bertentangan itu lebih baik
daripada menyatakan bahwa salah satunya itu mansukh (tidak berlaku).”(Fathul
Baari, X/94)
·
Minum
dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa
sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk
memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135). Namun disamping itu, terdapat pula hadits
yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri.
Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.”
(HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)Dalam hadits yang pertama Rasulullah
melarang minum sambil berdiri sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya
minum sambil berdiri. Kedua hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana
mengkompromikannya?
Mengenai hadits di atas, ada
ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih
utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan
Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih
utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram akan
tetapi melakukan hal yang kurang utama.
·
Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan
diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa mengajarkan
anak kita tentang hal ini. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia
berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah
air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia
melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat
melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)
·
Puas dengan minuman yang ada dan tidak
mencelanya.
Ajarkan pula kepada anak, bahwa
kita tidak boleh mencela makanan walaupun kita tidak menyukainya. Para ibu
muslimah, itulah beberapa adab ketika minum sesuai kebiasaan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Alangkah senangnya hati ini ketika kita melihat anak-anak
kita meniru kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan membiasakan
adab islami kepada anak semenjak kecil, Insya Allah saat dewasa kelak anak-anak
akan lebih mudah untuk melaksanakan adab-adab dalam islam dalam kesehariannya,
karena ia sudah terbiasa. Maka janganlah bosan untuk mengingatkan si kecil.
Semoga Allah membalas usaha kita dengan pahala yang berlipat ganda. Amiin.
(Oleh: Ummu Nafisah,
Muroja’ah: Ustadz Nur Kholis bin Kurdian)
(Sumber: http://muslimah.or.id/)
0 komentar:
Posting Komentar