Judul :
Manajemen Cinta Sang Nabi
Penulis
: Sopian Muhammad
Penerbit
: Cakrawala Publishing
Cetakan : I/ Februari 2011
Halaman
: 352 hal.
Krisis cinta dan kasih sayang.
Demikian penulis buku ini melontarkan keprihatinannya. Ia mengungkapkan, krisis
tersebut yang menjamah relasi antarumat Islam seolah menunjukkan Islam bukan
agama yang mengajarkan pentingnya mencintai dan mengasihi sesama.
Mencuatnya krisis ini, ujar
penulis, bukan karena ajaran agama yang dianut umat Islam tidak pula karena
tiadanya teladan. Semua disebabkan karena lemahnya pemahaman dan pengalaman
umat atas ajaran agamanya sendiri, serta ketidakmauan mempelajari teladan
Muhammad dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang sarat cinta.
Maka, ia menyuguhkan Manajemen
Cinta Sang Nabi yang menunjukkan ada teladan cinta yang dijalani Muhammad SAW
dalam setiap lini kehidupan. Cinta tak hanya menyebar dalam kehidupan keluarga
beliau, baik dalam perannya sebagai suami, ayah, maupun mertua bagi sahabatnya.
Ada lima bab yang disuguhkan
dalam buku ini yang menggambarkan bagaimana Muhammad menjalani kehidupan dengan
cinta. Bab I adalah manajemen cinta di balik pernikahan nabi. Salah satunya
menguraikan latar belakang dan motivasi pernikahan-pernikahan beliau, sedangkan
Bab II menguraikan manajemen cinta dalam keluarga. Pada bagian ini, banyak
uraian tentang perilaku Rasul dalam kehidupan keluarga. Bagaimana ia dengan
sabar dan bijak menyelesaikan persoalan yang muncul di tengah keluarganya. Bab
III menguraikan manajemen cinta sang nabi terhadap orang-orang di sekitarnya.
Pada salah satu bagian dari bab
ini, dijelaskan tentang sikap rendah hati yang lekat pada dirinya. Dengan
kedudukan sosialnya yang tinggi, Rasul tak pernah merasa tinggi hati bahkan
sebaliknya, ia tawadhu. Ia bergaul dengan siapa saja. Tak peduli apakah orang
itu awam atau berilmu, baik kaya maupun kaum papa.
Bab IV memaparkan manajemen cinta
dalam hubungan dengan sesama. Salah satu konteksnya, beliau selalu menjalin
silaturahim dengan sesamanya. Selain itu, beliau juga berupaya menjaga martabat
dirinya dan orang lain dengan tak melontarkan perkataan hina atau menjalani
perbuatan tercela. Dan Bab V dalam buku ini memaparkan manajemen cinta sebagai
pemimpin. Ini terkait dengan langkah-langkah yang Rasulullah lakukan dalam
posisinya sebagai pemimpin. Ia, misalnya, selalu mendengarkan masukan
bawahannya dan mengandalkan musyawarah untuk mencapai sebuah keputusan.*
(Oleh: Dialog Jumat Republika)
(Sumber:
http://resensi.cordova-bookstore.com)
0 komentar:
Posting Komentar