Clock

Selasa, 29 April 2014

Membangun Kebanggaan


















Bismillaahirrahmaanirrahiim


Sobat Peduli yang dirahmati Allah
Perpustakaan Bintang adalah salah satu program yang saat ini sedang dikelola dan dikembangkan oleh Pusat Zakat. Dia masuk ranah ‘Edu-care’ (Pendidikan), bersama dengan program `Beasiswa Anak Mandiri`.

Perpustakaan tersebut saat ini `bukanlah siapa-siapa`. Atau bahkan mungkin kurang layak untuk sekedar diceritakan. Koleksi buku Perpustakaan Bintang baru di kisaran angka 15.000 buah. Masih sangat sedikit. Bangunan untuk menampungnya –agar layak untuk disebut sebagai perpustakaanpun—saat ini belum mampu disiapkan.

Semua buku yang menjadi koleksi Perpustakaan Bintang sementara ini disimpan di gudang khusus, meskipun tentu saja tetap dikelola dan dirawat dengan baik dan optimal sesuai standar lembaga. Kondisi ini membuatnya belum bisa maksimal memberikan pelayanan bagi ummat.

Bentuk pelayanan yang bisa diselenggarakan oleh Perpustakaan Bintang dalam kondisi sekarang adalah ‘Perpustakaan Rumah Anak Mandiri’ dan ‘Perpustakaan Keliling’ dalam bentuknya yang sangat sederhana. Perpustakaan rumah anak mandiri merupakan penempatan buku-buku di rumah-rumah anak-anak yatim dan dhuafa sebagai anak asuh Pusat Zakat yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai penerima manfaat program ini. Kepada mereka secara rutin dilakukan pendampingan untuk keperluan optimalisasi pemanfaatan buku-buku tersebut. Status buku-buku itu adalah dipinjamkan. Sesuai dengan standar pelayanan setelah berusia tiga bulan buku-buku tersebut akan ditarik oleh team penyaluran, dan diganti dengan buku-buku yang baru dengan judul yang berbeda.

Sementara itu perpustakaan keliling dalam bentuknya yang sangat sederhana, diselenggarakan untuk masuk ke pusat-pusat pemberdayaan yang belum terlayani oleh program perpustakaan rumah anak mandiri. Dalam hal ini terutama untuk pusat pemberdayaan Tanjungsari di Gunung Kidul.

Sobat Peduli yang dirahmati Allah,
Terlepas dari kondisinya sekarang, Perpustakaan Bintang sesungguhnya adalah aset ummat. Perpustakaan ini oleh Pusat Zakat dibangun dan dikembangkan menggunakan zakat, infak dan wakaf. Luar biasanya aset ini bersifat akumulatif, tidak cepat habis dan justru bisa terus berkembang. Sebuah buku ketika selesai dibaca tentu saja tidak langsung habis, tetapi bisa dibaca juga oleh orang-orang dan bahkan generasi sesudahnya. Berbeda dengan sembako yang diberikan kepada seseorang dimana ketika dimakan maka hanya dia sendiri yang bisa menikmatinya dan tidak bisa turut dinikmati oleh orang berikutnya apalagi generasi sesudahnya.

Sebagai aset ummat layaklah jika ummat bersama-sama turut membangunnya, ummat bersama-sama memanfaatkannya untuk kemajuan, dan ummat bersama-sama juga mengembangkannya agar semakin besar dan bisa memberi manfaat semakin luas.

Sebuah garis tebal perlu dibuat untuk kalimat terakhir; Perpustakaan Bintang bisa dibuat bersama-sama agar menjadi besar dan semakin besar. Bukan semata-mata agar memiliki peran penting untuk seluas-luasnya memberi kontribusi untuk membangun kemajuan, melainkan juga agar dapat menjadi salah satu simbol bentuk kebanggaan bersama.


Hingga saat ini ummat Islam seolah hanya dikenal dengan berbagai ketertinggalan, kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangannya. Tidak ada rasa bangga sebagai orang Islam. Padahal ummat ini memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa bangkit dan maju. Potensi inilah yang perlu disinergikan agar menjadi kekuatan besar untuk membangun kebanggaan bersama. Betapa indah bila kekuatan besar itu bisa diwujudkan untuk membesarkan Perpustakaan Bintang agar bisa menjadi salah satu satu simbol kebangaan bersama.(*)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Contact our Support

Email us: pusatwakaf@yahoo.com

Our Team Members